Selasa, 23 Maret 2021

MENANAM POHON BERNILAI EKONOMIS TINGGI-PRAKTIKUM EKONOMI SUMBERDAYA HUTAN

 

Makalah Praktikum Ekonomi Sumberdaya Hutan                         Medan,  Maret 2021

MENANAM POHON BERNILAI EKONOMIS TINGGI

Dosen Penanggungjawab :

 Dr. Agus Purwoko, S.Hut., M.Si

 

Disusun Oleh:

FEBRIAN ARMANDO PINEM

191201132

AL FANDI KOTO

191201133

NOERMAN FACHKRI

191201134

AISYAH AQILAH

191201137

CHANTY PUTRI HUMAIRAH

191201146

VENECIA MARGARETHA S.

191201182

Kelompok 3

HUT4A


PROGRAM STUDI KEHUTANAN
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2021


KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa,  karena atas berkat dan kasih karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Makalah Praktikum Ekonomi Sumberdaya Hutan ini dengan baik. Makalah Praktikum Ekonomi Sumberdaya Hutan yang berjudul “Menamam Pohon Bernilai Ekonomis Tinggi” ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas Praktikum Ekonomi Sumberdaya Hutan sebagai syarat masuk Praktikum Ekonomi Sumberdaya Hutan di minggu yang akan datang pada Program Studi Kehutanan, Fakultas Kehutanan, Universitas Sumatera Utara.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen penanggungjawab Managemen Hutan yaitu Bapak Dr. Agus Purwoko, S.Hut., M.Si karena telah memberikan materi dengan baik dan benar. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada asisten yang telah memberikan bimbingan dan arahan selama penulis mengikuti kegiatan praktikum ini.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari materi maupun teknik penyajiannya, mengingat kurangnya pengetahuan dan pengalaman penulis. Oleh karena itu, saran dan kritik dari berbagai pihak dalam upaya untuk memperbaiki isi makalah ini akan sangat penulis hargai. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi siapapun yang membacanya.

 

 

           Medan,   Maret 2021

 

 

                                                                                                             Penulis

 

 

          DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang……………………………………………………….1

Rumusan Masalah……………………………………………………2

Tujuan………………………………………………………………..2

BAB II ISI

Apa yang dimaksud dengan Ekonomi Sumberdaya Hutan?…………3

Bagaimana Hubungan Antara Hutan dengan Ilmu Ekonomi? ………4

Apa saja Pohon yang memiliki Nilai Ekonomis Tinggi………. ……5

BAB III PENUTUP

Kesimpulan…………………………………………………………..6

Saran………………………………………………………………....6

DAFTAR PUSTAKA


BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang

            Hutan adalah suatu lapangan bertumbuhan pohon-pohon yang secara keseluruhan merupakan persekutuan hidup alam hayati beserta alam lingkungannya dan yang ditetapkan pemerintah sebagai hutan. Jika pengertian hutan ditinjau dari sudut pandang sumberdaya ekonomi terdapat sekaligus tiga sumberdaya ekonomi, yaitu: lahan, vegetasi bersama semua komponen hayatinya serta lingkungan itu sendiri sebagai sumberdaya ekonomi yang pada akhir-akhir ini tidak dapat diabaikan. Sedangkan kehutanan diartikan sebagai segala pengurusan yang berkaitan dengan hutan, mengandung sumberdaya ekonomi yang beragam dan sangat luas pula dari kegiatan-kegiatan yang bersifat biologis seperti rangkain proses silvikultur sampai dengan berbagai kegiatan administrasi pengurusan hutan. Hal ini berarti kehutanan sendiri merupakan sumberdaya yang mampu menciptakan sederetan jasa yang bermanfaat bagi masyarakat (Nelly. 2013).

Hasil hutan juga jelas merupakan sumberdaya ekonomi potensial yang beragam yang didalam areal kawasan hutan mampu menghasilkan hasil hutan kayu, non kayu dan hasil hutan tidak kentara (intangible) seperti perlindungan tanah, pelestarian sumberdaya air dan beragam hasil wisata. Uraian tersebut di atas terungkap bahwa hutan, kehutanan dan hasil hutan sesungguhnya menjadi sumberdaya (resources) yang mempunyai potensi menciptakan barang, jasa serta aktifitas ekonomi yang sangat bermanfaat bagi masyarakat. Kajian ekonomi akan meliputi semberdaya sendiri-sendiri atau secara majemuk sehingga disebut sumberdaya hutan. Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari tentang tingkah laku manusia dalam melakukan pilihan dari berbagai alternatif. Dengan demikian Ekonomi sumberdaya hutan adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dalam memanfaatkan sumberdaya hutan, sehingga fungsinya dapat dipertahankan dan ditingkatkan dalam jangka panjang. Pada dasarnya ekonomi summberdaya hutan tidak berbeda dengan ilmu pengetahuan ekonomi pada umummnya, karena sumberdaya hutan mengandung sifatsifat khas sehingga dipandang dapat dipahami kalau dipelajari sebagai subjek pengetahuan tersendiri (Sala. 2012).

Ekonomi SDH adalah suatu bidang penerapan alat-alat analisis ekonomi terhadap persoalan produksi, permintaan, penawaran, biaya produksi, penentuan harga termasuk dalam kajian ekonomi mikro dan masalah kesejahteraan masyarakat (kesempatan kerja, pendapatan produk domestik dan pertumbuhan ekonomi) yang termasuk dalam kajian ekonomi makro. Kajian ekonomi mikro dalam ekonomi SDH untuk menjawab barang dan jasa hasil hutan apa yang diproduksi sehingga dapat menguntungkan unit usaha (bisnis) sebagai pelaku usaha, sedangkan kajian ekonomi makro akan menjawab bagaimana sumberdaya hutan dimanfaatkan untuk sebesarbesar kemakmuran rakyat dalam pengertian bahwa sumberdaaya hutan telah memberikan kontribusi bagi tersedianya lapangan kerja, meningkatkan pendapatan masyarakat dan memberikan jasa perlindungan lingkungan bagi semua masyarakat (Kementrian Lingkungan Hidup. 2012).

Ekonomi SDH sangat mendasar posisinya dalam pengelolaan hutan; tanpa pertimbangan atau analisis ekonomi efisiensi pengelolaan hutan sukar tercapai. Analisis ekonomi SDH dapat diketahui apa yang diusahakan, berapa jumlahnya, kapan ditanam dan kapan dipanen serta berapa harga jual sehingga pengelolaan hutan dapat menguntungkan dan berkesinambungan. Pertimbangan- pertimbangan ekonomi tidak hanya pada kegiatan pemanfaatan hasil hutan, tetapi juga berlaku untuk kegiatan konservasi dan rehabilitasi hutan dalam upaya meningkatkan jasa lingkungan dari hutan (Sumitro. 2015).


1.1  RUMUSAN MASALAH

 

1.      Apa yang dimaksud dengan Ekonomi Sumberdaya Hutan?

2.      Bagaimana Hubungan Antara Hutan dengan Ilmu Ekonomi?

3.      Apa saja Pohon yang memiliki Nilai Ekonomis Tinggi ?

 

1.2  TUJUAN MASALAH

1.      Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Ekonomi Sumberdaya Hutan

2.      Untuk mengetahui tentang Hubungan Antara Hutan dengan Ilmu Ekonomi

3.      Untuk mengetahui Pohon yang memiliki Nilai Ekonomis Tinggi



BAB II

ISI

2.1 Apa yang dimaksud dengan Ekonomi Sumberdaya Hutan?

Hutan ditinjau dari sudut pandang sumberdaya ekonomi terdapat sekaligus tiga sumberdaya ekonomi, yaitu:  lahan, vegetasi bersama semua komponen hayatinya serta lingkungan itu sendiri sebagai sumberdaya ekonomi yang pada akhir-akhir ini tidak dapat diabaikan. Sedangkan kehutanan diartikan sebagai segala pengurusan yang berkaitan dengan hutan, mengandung sumberdaya ekonomi yang beragam dan sangat luas pula dari kegiatan-kegiatan yang bersifat biologis seperti rangkain proses silvikultur sampai dengan berbagai kegiatan administrasi pengurusan hutan. Hal ini berarti kehutanan sendiri merupakan sumberdaya yang mampu menciptakan sederetan jasa yang bermanfaat bagi masyarakat.

Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari tentang tingkah laku manusia dalam melakukan pilihan dari berbagai alternatif. Dengan demikian Ekonomi sumberdaya hutan adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dalam memanfaatkan sumberdaya hutan, sehingga fungsinya dapat dipertahankan dan ditingkatkan dalam jangka panjang. Sumberdaya alam mempunyai peran penting dalam kelangsungan hidup manusia. Pengelolaan terhadap sumberdaya alam harus sangat bijaksana. Karena diperlukan waktu yang cukup lama untuk bisa memulihkan kembali apabila telah terjadi ke-rusakan/kepunahan. Pengelolaan secara bijaksana yaitu pemanfaatan dan pengelolaan sumberdaya yang optimal dan berwawasan lingkungan agar sumberdaya alam yang ada tetap lestari.

2.2 Bagaimana Hubungan Antara Hutan dengan Ilmu Ekonomi?

Ekonomi SDH sangat mendasar posisinya dalam pengelolaan hutan; tanpa pertimbangan atau analisis ekonomi efisiensi pengelolaan hutan sukar tercapai. Analisis ekonomi SDH dapat diketahui apa yang diusahakan,  berapa jumlahnya, kapan ditanam dan kapan dipanen serta berapa harga jual sehingga pengelolaan hutan dapat menguntungkan dan berkesinambungan. Pertimbangan- pertimbangan ekonomi tidak hanya pada kegiatan pemanfaatan hasil hutan, tetapi juga berlaku untuk kegiatan konservasi dan rehabilitasi hutan dalam upaya meningkatkan jasa lingkungan dari hutan.

Sumberdaya hutan berperan sebagai penggerak ekonomi dapat teridentifikasi daalam beberapa hal, yaitu: pertama, penyediaan devisa untuk membangun sektor lain yang membutuhkan teknologi dari luar negeri; kedua, penyediaan hutan dan lahan sebagai modal awal untuk pembangunan berbagai sektor, terutama untuk kegiatan perkebunan, industri dan sektor ekonomi lainnya; dan yang ketiga, peran kehutanan dalam pelayanan jasa lingkungan hidup dan lingkungan sosial masyarakat. Ketiga bentuk peranan tersebut berkaitan dengan peranan sumberdaya hutan sebagai penggerak ekonomi yang sangat potensial, sangat kompleks dan saling terkait.

2.3 Apa Saja Pohon Yang Memiliki Nilai Ekonomis Tinggi

a.       Alpukat (Persea americana Mill)

Alpukat (Persea americana Mill) yangtermasuk dalam famili tumbuhan Lauraceae yangbanyak tumbuh di daerah tropis dan subtropis.Tanaman ini merupakan salah satu tanaman obatyang sangat penting dan dimanfaatkan sebagaiobat tradisional untuk pengobatan sepertisariawan, kencing batu, darah tinggi, kulit mukakering sakit gigi, bengkak karena perandangandan kecing manis. Sebagai obat tradisional daun alpukatdilaporkan bersifat antibakteri dan dapatmenghambat pertumbuhan beberapa bakteriseperti Staphylococcus aurus stain A dan B,Staphylococcus albus, Pseudomonas sp, Proteussp, Eschericeae sp, dan Bacillus subtilis.  Analisis kandungan kimiadari tanaman ini yang telah diisolasi adalahsaponin, alkaloid, flavonoid, terpena, safrol, dantanin.

Minyak biji alpukat mengandung fatty acidmethyl esters yang berpotensi sebagai bahan bakaralternatif: avocado biodiesel. Berdasarkanpertimbangan bahwa buah alpukat banyakterdapat di masyarakat, harganya murah danbijinya belum dimanfaatkan secara maksimal,maka perlu dilakukan penelitian tentang bijialpukat tersebut. Untuk mengetahui kelayakanminyak biji alpukat sebagai bahan baku biodiesel,maka perlu dilakukan beberapa pengujian untukmengetahui angka asam, asam lemak bebas,densitas minyak, viskositas dan yield.

Hampir setiap bagian dari pohon alpukat memiliki manfaat. Kayu pohon alpukatbermanfaat sebagai bahan bakar. Biji dan daunnya dapat digunakan dalam industripakaian. Kulit pohonnya dapat digunakan untuk pewarna coklat pada produk yang terbuat dari kulit. Persea americana Mill (alpukat) merupakan salah satu bahan alami yang mengandungbeberapa bahan aktif yang diduga dapat menurunkan kadar kolesterol dalam darah, antaralain : pantethin, niasin (vitamin B3), beta sitosterol, vitamin C, vitamin E, vitamin A(beta carotene), asam pantothenat, asam oleat, golongan MUFA, asam folat, selenium,asam amino dan serat.

b.      Tusam (Pinus)

Pinus adalah pohon yang cukup kuat, bahkan ia bisa hidup di hampir semua jenis tanah di seluruh dunia.Tanaman pinus sangat membutuhkan cahaya matahari untuk bisa tumbuh sempurna.Tanaman pinus bisa tumbuh sangat tinggi hingga 80 meter, tapi kebanyakan pinus tingginya hanya antara 15 sampai 45 meter.Setelah umur 10 tahun, pinus sudah mulai bisa diambil getahnya. Sedangkan untuk kayu mebel sebaiknya setalah umur 30 tahun atau saat tebal kayu sudah mencapai antara 238-322 meter kubik per hektar dan untuk kayu pulp bisa pada umur 10 – 15 tahun.Great Basin bristlecone adalah salah satu spesies pohon pinus yang bisa hidup sangat lama, bahkan ada yang mencapai usia 5065 tahun. Hampir semua bagian pohon pinus dapat digunakan, antara lain bagian batangnya dapat disadap untuk diambil getahnya. 

Manfaat Batang Pinus

    Batang pinus bisa disadap karena mengandung getah yang berguna menghasilkan gondorukem dan terpentin. Gondorukem pun bisa kembali digunakan sebagai bahan pembentukan sabun resin dan cat. Sedang, terpentin biasanya warga manfaatkan untuk industri pengharum atau parfum, obat-obatan serta disinfektan. Maka dari itu, batang pohon pinus sendiri biasanya terjual dengan harga cukup mahal. Getah dari pohon pinus sendiri dapat diolah menjadi bahan dasar pengencer cat. Sedangkan hasil kayunya bermanfaat untuk konstruksi, korek api, kertas dan lain sebagainya.

Manfaat Hutan dan Budidaya Pinus

Hutan pinus sering masyarakat manfaatkan untuk rehabilitasi serta reboisasi lahan. Selain itu, budidaya pohon tusam sendiri kerap para pengrajin pilih sebagai bahan baku kerajinan tangan.Ada banyak jenis kerajinan tangan yang berasal dari bagian pohon tersebut, seperti gantungan kunci, perabotan rumah tangga, hiasan serta pernak-pernik rumah tangga dan sebagainya. Hampir semua bagian pohon pinus dapat digunakan, antara lain bagian batangnya dapat disadap untuk diambil getahnya.



KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

1.      Ekonomi SDH adalah suatu bidang penerapan alat-alat analisis ekonomi terhadap persoalan produksi, permintaan, penawaran, biaya produksi, penentuan harga termasuk dalam kajian ekonomi mikro dan masalah kesejahteraan masyarakat

2.      Sumberdaya hutan berperan sebagai penggerak ekonomi dapat teridentifikasi dalam beberapa hal, yaitu: pertama, penyediaan devisa untuk membangun sektor lain yang membutuhkan teknologi dari luar negeri; kedua, penyediaan hutan dan lahan sebagai modal awal untuk pembangunan berbagai sektor, terutama untuk kegiatan perkebunan, industri dan sektor ekonomi lainnya; dan yang ketiga, peran kehutanan dalam pelayanan jasa lingkungan hidup dan lingkungan sosial masyarakat.

3.      Pohon yang memiliki Ekonomis tinggi diantaranya adalah Alpukat (Persea americana Mill), dan Tusam (Pinus).

4.      Hampir setiap bagian dari pohon alpukat memiliki manfaat. Kayu pohon alpukatbermanfaat sebagai bahan bakar. Biji dan daunnya dapat digunakan dalam industripakaian. Kulit pohonnya dapat digunakan untuk pewarna coklat pada produk yang terbuat dari kulit.

5.      Hampir semua bagian pohon pinus dapat digunakan, antara lain bagian batangnya dapat disadap untuk diambil getahnya. Getah dari pohon pinus sendiri dapat diolah menjadi bahan dasar pengencer cat. Sedangkan hasil kayunya bermanfaat untuk konstruksi, korek api, kertas dan lain sebagainya.

Saran

               Sebaiknya kita lebih memilih tumbuhan  yang lebih memiliki nilai ekonomis tinggi untuk menunjang kebutuhan masyarakat sekitar dan sebaiknya praktikum ini di lakukan secara lebih efektif, kreatif dan inovatif.


DAFTAR PUSTAKA

Hantono EJ. 2016. Pemanfaatan bunga pinus dalam pembuatan papan partikel sebagai bahan dalam pembuatan produk kerajinan. E proceeding of art & design, 3(3): 1-7.

 

Kementerian Lingkungan Hidup. 2012. [Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 15 tahun 2012 tentang Panduan valuasi ekonomi ekosistem hutan].

 

Nelly. 2013. Ekonomi dan Keanekaragaman Hayati, Mengembangkan dan Memanfatkan Perangsang Ekonomi Untuk Melestarikan Sumberdaya hayati. Yayasan Obor Indonesia, Jakarta

 

Nurrani , L. dan S. Tabba. 2012. Persepsi dan tingkat ketergantungan masyarakat terhadap sumberdaya alam taman nasional aketajawe lolobata di provinsi maluku utara. [Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol. 10 No. 1 Maret 2013, Hal. 61 - 73].

 

Sallata, M. K. 2013. Pinus (Pinus merkusii Jungh et de Vriese) dan Keberadaannya di Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan. Buletin Eboni, 10(2), 85-98.

 

Sumitro, 2015. Ekonomi Kehutanan. Yayasan Pembina, Fakultas Kehutanan UGM, Yogyakarta.
















Tidak ada komentar:

Posting Komentar

POTENSI BISNIS KEHUTANAN CAFÉ PAK BELALANG SUNGAI PAKNING KECAMATAN BUKIT BATU KABUPATEN BENGKALIS RIAU [BISNIS KEHUTANAN]

Paper Mata Kuliah Bisnis Kehutanan                                                                             Medan, Mei 2022 POTENSI BI...